Banner

SBY Makin Lama Makin Sensi



Situs Judi Online Terpercaya : Akhir Akhir ini SBY makin sensi. Dua kali muncul ke publik, mengeluh melulu. Sensi yang pertama, yaitu pada hari Rabu tanggal 2 November 2016, di Cikeas SBY mengeluh. Ia ingin Ahok segera ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena menurutnya Ahok telah menghina umat Islam di kepulauan Seribu.

“Barangkali karena mereka merasa yang diprotes itu tuntutannya tidak didengar. Kalau tuntutannya tidak didengar, sampai lebaran kuda bakal ada unjuk rasa. Mari kita bertanya apa yang kita hadapi. Di Jakarta dan di wilayah lain ada protes. Itu semua pasti ada sebabnya”

Sensi yang kedua, yaitu pada hari Minggu, tepatnya pada tanggal 22 Januari 2017. Dengan hati yang seolah-olah perih tersayat-sayat sembilu, lagi-lagi SBY mengeluh.

“Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah dan penyebar ‘hoax’ berkuasa dan merajalela. Kapan rakyat dan yang lemah menang? *SBY*.”

Tentu saja sensi ala baper SBY itu pasti ada sebab musababnya. Kalau tidak ada pemicunya, mari kita bertanya pada pasir yang bebisik dan rumput yang bergoyang.

Dalam kegundahannya, selama ini hanya dua sosok yang ditembaknya, yaitu Jokowi dan Ahok. Jokowi ditembak karena si beliau ini merasa dikuliti oleh kebijakan-kebijakan Jokowi.

Sedangkan Ahok ditembak karena ia sangat khawatir putra andalannya, Agus Harimurti Yudhoyono, keok dalam Pilkada DKI 2017. Wajar SBY resah dan gelisah menunggu disini, karena ia telah mengorbankan karir militer putranya.

Mari kita kupas satu per satu seperti halnya mengupas kulit bawang merah helai demi helai sebab kenapa SBY makin kesini makin sensi.


www.777win.com

Lembaga Bentukan SBY Dibubarkan Jokowi

Pada tanggal 30 Desember 2016, demi efektivitas dan efisiensi pengeluaran negara, maka melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 116 tahun 2016, Jokowi secara resmi atas nama negara membubarkan Dewan Kelautan Indonesia bersama 8 (delapan) lembaga nonstruktural lainnya bentukannya SBY.

Jokowi mengembalikan pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga yang dibubarkan dilaksanakan oleh kementerian terkait dan mempercayakan kembali kepada kementerian terkait dalam mewujudkan program Poros Maritim Indonesia.

Berikut ini 9 (Sembilan) lembaga bentukan SBY yang digergaji Jokowi:

1.Dewan Kelautan Indonesia
2.Badan Pengendalian Bimbingan Massal
3.Dewan Pemantapan Ketahanan Ekonomi dan Keuangan
4.Komite Pengarah Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Pulau Batam, Bintan, dan Pulau      Karimun
5.Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi
6.Badan Benih Nasional
7.Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional
8.Komisi Nasional Pengendalian Zoonosis
9.Dewan Nasional Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
10.Jokowi Melanjutkan Proyek Mangkrak Hambalang

Jokowi prihatin dengan kondisi Hambalang yang penuh dengan semak belukar dan onak duri. Padahal keberadaan Hambalang Sports and Science Centerdi harapkan bisa terwujud guna menopang proses pembinaan atlet nasional sehingga mampu mendongkrak prestasi olahraga di kancah internasional.

Jokowi memberikan arahan kepada jajarannya untuk menyelesaikan proyek Hambalang mengingat saat ini Indonesia belum memiliki sarana sport camp yang memadai dan prasarana pemusatan latihan.

Hambalang yang memiliki luas 32 hektar memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk pembinaan olah raga maupun pemusatan latihan. Jadi jika proyek ini dilanjutkan maka uang negara yang telah digelontorkan di jaman SBY tidak akan mubazir terbuang.

Jokowi ingin agar aset negara yang terbengkalai selama empat tahun itu segera diselamatkan. Kalau terus dibiarkan mangkrak, maka akan kehilangan dana anggaran dan aset yang telah menghabiskan dana proyek senilai Rp 2,5 Trilyun.

Tentu saja ini bikin hatinya SBY tersayat-sayat sembilu karena mega proyek pembangunan Hambalang itu dihentikan pada tahun 2012 silam akibat korupsi berjamaah yang dilakukan oleh para anak buahnya dan kroni-kroninya.

Silahturahmi Politik, Jokowi Ogah Menemui SBY

Sejumlah pimpinan partai politik, termasuk Prabowo Subianto telah ditemui Jokowi dengan mengundang mereka ke Istana Negara, namun tidak dengan SBY. Jokowi lebih memilih bertemu dengan para pimpinan parpol lainnya, termasuk Prabowo, dibandingkan bertemu dengan SBY yang hanya sekedar basa-basi politik.

Yang jelas tentu saja dalam hatinya SBY ia merasa tersisih dan dianak-tirikan sama Jokowi. Sebagai mantan Presiden RI, mungkin saja, SBY berharap Jokowi yang datang menghadapnya dan sungkem dihadapannya. Namun ternyata tebakannya SBY salah total, Jokowi justru ogah menemuinya.

Tak pelak lagi, SBY pun makin lama makin sensi dengan Jokowi.

Jokowi Bongkar 34 Proyek Pembangkit Listrik yang Mangkrak

Jokowi menemukan ada 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak di era SBY, beberapa di antaranya sudah mangkrak sejak tahun 2007 yang silam. Total kapasitas 34 pembangkit itu mencapai 627,8 Megawatt (MW). Pembangkit-pembangkit listrik yang mangkrak ini adalah bagian dari Fast Tracking Project dalam kurun waktu 2007-2011 yang silam.

www.777win.com


Untuk mengusut sebab mangkraknya proyek Trilyun rupiah itu, Jokowi telah meminta KPK mengusut tuntas penyebab mangkraknya pembangunan 34 proyek pembangkit listrik itu di sejumlah daerah. Kerugian negara yang telah keluar untuk membiayai 34 proyek dari 7.000 megawatt itu, telah digelontorkan sebanyak Rp 4,94 Trilyun.

Proyek yang merugikan negara itu adalah proyek pengadaan 7.000 megawatt yang didasari oleh peraturan SBY yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2006 dan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2010.

Tentu saja dengan temuan Jokowi dan telah meminta KPK mengusutnya kasus korupsi dibalik mangkraknya proyek-proyek kelas kakap itu bikin SBY makin kesini makin bete dan makin sensi.

Berita ini dipersembahkan oleh : Situs Judi Online Terpercaya

http://www.777win.com/#/
http://www.777win.com/#/













Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.