Banner

Cerita Jiwa Sosial dan Kemanusiaan Ahok di Ini Talkshow



Ini kelanjutan dari tulisan saya tentang kehadiran Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di acara Talkshow “Ini Talkshow” di Net TV kemarin 23 Januari 2017 malam. Pada tulisan ini saya ingin membahas tentang jiwa sosial dari seorang Ahok yang sempat disinggung secara singkat beberapa kali kemarin. Tulisan yang sebelumnya dapat dibaca disini: Cerita Seru, Haru dan Lucu Ketika Ahok di Ini Talkshow.

Setelah membahas kelucuan Daud, kisah Pak Kani dan berbagai fenomena seru di tulisan pertama. Kini mari kita bahas lebih dalam tentang jiwa sosial dari seorang Ahok. Kemarin sempat disinggung dua kali mengenai topik kemanusiaan dari seorang Ahok, yang pertama tentang seorang nenek penjual kue yang menangis di Balai Kota, dan yang kedua tentang Sabina yang baru-baru ini terjadi.

Kisah Nenek Penjual Kue yang Sakit Tapi Tidak Ada BPJS

Baca : 5 Cara Redakan Sakit Tenggorokan Tanpa Obat


Ditunjukkan oleh Net TV tentang artikel online mengenai seorang nenek penjual kue yang menangis setelah mendengar sesuatu dari Ahok. Saya awalnya tidak mengetahui tentang kejadian ini, saya pun heran kenapa bisa, padahal saya sangat sering menonton video Ahok ketika menerima keluhan warga di depan Balai Kota DKI. Saya lalu mencoba google tentang ini dengan kata kunci “nenek penjual kue ini nangis, ahok”.

Saya heran kenapa portal yang muncul hanya artikel dari tribunnews.com, saya coba lagi tambahkan kata kunci “kompas.com” di belakangnya, dan ternyata memang tidak ada di kompas.com. Saya lalu menonton video yang ada, ternyata memang ada kejadian seorang nenek yang awalnya menawari kuenya kepada Ahok di Balai Kota DKI lalu kemudian tiba-tiba menangis ketika ditanyai tentang kesehatannya oleh Ahok.

“Waktu ketemu masyarakat, harus lihat wajahnya. Kita seperti orang tua, kita harus tahu raut wajah setiap anak kita,” jelas Ahok ketika ditanya Sule apakah dia membaca kondisi sang Ibu secara psikologis.

“Saya banyak kerja sosial, saya 13 tahun ngurusin orang sakit. Jadi saya sudah biasa. Ke rumah sakit, ke kelas 3,” ujar Ahok kepada Sule.

Berikut sedikit transkrip tentang perbincangan Ahok dan Ibu penjual kue itu (sumber). Videonya dapat kalian tonton disini.

“Saya kan bawa dagangan, mau coba Pak?” kata Ibu tersebut kepada Ahok.

Lalu, Ahok dengan cepat meminta salah seseorang staffnya untuk beli semuanya dagangan ibu yg tidak diketahui namanya itu.

“Sini, lo coba beli terus tes di BPOM, lolos nggak makanannya. Ibu, sama dia ya (sambil menunjuk orang orang tersebut). Dia beli,” kata Ahok kepada ibu itu.

Hendak melanjutkan ke warga yang berikutnya, tiba-tiba Ahok berhenti dan lalu bertanya tentang kondisi kesehatan Ibu itu.

“Sebentar, ibu kurang sehat? Nggak ke dokter?” tanya Ahok kepada ibu tersebut.

“Nggak, ” jawab si ibu sambil menggeleng.

“Lho, BPJS kan ada. Nggak ada? ” bertanya Ahok lagi.

“Nggak ada. Nggak ada yang mau ngasih, ” jawab sang ibu lalu yang lalu tiba-tiba menangis.

“Lho, bisa kok. (Sambil memanggil anak buah), ini diurusin BPJS-nya. Lo urusin ya, sama dia ya bu. Ibu harus urusin kalau sakit, ” ujar Ahok sambil mengusap pundak sang ibu.

Kemudian, Ahok juga bertanya, “Ibu sakit apa? ”

“Ginjal,” jawab sang ibu yang mashi menangis sambil memegang pinggangnya.

Kelihatan sepertinya Ibu ini berjalan pelan-pelan dan salah satu staff Ahok juga ternyata sudah bertanya kepada si Ibu sebelum Ahok datang.

“Tadi ditanya ga mau ngomong,” jelas salah satu staff Ahok.

Entah apa alasannya, namun si Ibu lebih ingin terbuka dengan Ahok. Apakah dia melihat ada yang berbeda dari wajah Ahok? Saya tidak tahu. Namun dari sini kita bisa pastikan bahwa banyak orang yang dapat melihat ketulusan seorang Ahok dengan hatinya. Ketika Ahok yang bertanya tentang kondisi kesehatannya, barulah si Ibu langsung “luntur” ketegarannya dan langsung menangis.

Hati Ahok yang Tulus

Dalam rapat bersama jajaran Pengprov DKI, Ahok mengungkapkan bahwa dia punya pengalaman kerja sosial selama 13 tahun. Dari rel kereta, rumah sakit, sampai gang (tempat tinggal orang) miskin pun sudah banyak ia kunjungi, eh di Jakarta loh bukan di Belitung! Ahok mengajarkan kepada para PNS DKI bahwa mereka digaji buat ngurusin rakyat dan hal ini harus selalu diingat di dalam hati mereka.

Dari fakta ini, kita bisa pastikan Ahok hatinya tulus memperhatikan orang-orang susah itu. Lu pikir gampang kerja sosial 13 tahun? Ahok bukan pejabat ya saat itu, jadi tidak ada keperluan untuk melakukan pencitraan yang selalu haters tuduhkan itu. Kalau bukan hatinya tulus, tidak mungkin seseorang dapat bertahan melakukan kerja sosial selama 13 tahun. Ke rumah sakit untuk menjenguk orang sakit, menemani dan mengurusi mereka butuh orang yang tidak takut kotor atau jijik loh. Kalau hatinya tidak tulus ingin membantu, apa mungkin bertahan selama 13 tahun?

www.777win.com

Orang tua saya dulu suka bilang, kalau tidak perlu banget jangan ke rumah sakit, karena disana banyak penyakit. Memang benar, di rumah sakit banyak orang yang sakit, banyak kuman dan banyak juga “hawa negatif”. Jika orang yang tidak tulus, apa mau kerja sosial selama 13 tahun mengunjungi dan melayani orang sakit? Pikirkanlah sendiri dengan rasionalitas Anda.

Siapa seseorang itu sesungguhnya rata-rata memang dapat dibaca dari wajahnya. Bohong atau tidak, tulus atau tidak, pencitraan atau bukan, semua sesungguhnya dapat dibaca dari hati kita. Gunakanlah mata hatimu untuk melihat orang lain. Namun entah kenapa para haters itu tidak dapat melihat seorang Ahok dengan menggunakan hati mereka, atau mungkin mereka memang tidak punya.

Ah, sudahlah, ngomongin haters memang ga ada habisnya. Haters Ahok memang kebanyakan seperti anak kecil yang membenci tanpa punya alasan yang rasional, yang membiarkan kebencian itu menutupi seluruh lapisan kejujuran hati nuraninya dan yang melihat 1 kesalahan tanpa mempertimbangkan ribuan kebaikan lainnya.

Berita ini dipersembahkan oleh : Situs Judi Online Terpercaya

http://www.777win.com/#/

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.